Blog

Contoh sistem informasi desa berbasis web banyak ditemukan dan sudah diaplikasikan ke banyak tempat. Bahkan sudah ada platformer sendiri yang bisa digunakan secara langsung dan konten yang ada di dalamnya juga sangat lengkap.

Tugas dari pengelola informasi yang ada pada desa adalah untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari situs tersebut. Setelah itu bisa menjalankan beberapa demo sebelum akhirnya menggunakan layanan tersebut.

Tips Memilih Contoh Sistem Informasi Desa Berbasis Web

Memilih sistem informasi desa yang nantinya akan dibentuk menjadi website bukan pekerjaan yang mudah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti ulasan berikut ini.

1. Baca Product Knowledge

Membaca produk knowledge adalah salah satu hal yang penting ketika masuk ke dalam situs yang menyediakan layanan pembuatan contoh sistem informasi untuk desa yang berbasis web.

Akan ada banyak sekali informasi yang ditawarkan terkait dengan fitur-fitur yang diberikan. Baca satu persatu dan cek kira-kira apa saja yang memang benar-benar dibutuhkan untuk pembuatan website dan sistem informasi desa.

Apabila sudah menemukan barulah bisa dicek satu persatu apa saja yang bisa digunakan dan apa saja yang tidak. Karena biasanya ada beberapa fitur yang bisa ditambahkan dan ada juga fitur yang bisa dihilangkan.

2. Cek Contohnya

Contoh sistem informasi desa berbasis web bisa dilihat secara langsung pada situs dari pengelola. Cari pada Google lalu cek beberapa situs yang dimiliki oleh desa-desa yang memang sudah berkembang saat ini.

Selanjutnya bisa langsung mengetahui kira-kira informasi apa saja yang bisa didapatkan dari situs yang sudah jadi. Dari sana bisa diketahui seperti apa kualitas dari website desa dan juga sistem informasi di dalamnya.

Dan melihat secara langsung ini maka bisa langsung membayangkan kira-kira apa yang didapatkan dari pengelolaan tersebut. Apakah didapatkan cukup banyak berarti situs penyedia layanan tersebut memang sangat dibutuhkan.

3. Permintaan Harga Langsung

Harga biasanya akan berbeda-beda dan tergantung dengan jenis desa yang nantinya akan dikembangkan sistem informasinya. Jadi setelah melihat contoh sistem informasi desa berbasis web yang sudah jadi bisa langsung melakukan request harga.

Umumnya akan ada beberapa penawaran yang bisa digunakan. Lakukan diskusi dengan pihak yang terkait untuk memilih kira-kira mana layanan yang akan digunakan.

4. Melakukan Demo Aplikasi

Selanjutnya coba lakukan demo aplikasi secara langsung dengan menggunakan situs. Ada banyak sekali situs yang bisa digunakan untuk melakukan demo aplikasi secara langsung tanpa harus melakukan pendaftaran.

DesaGo.id juga menyediakan demo website desa dan aplikasi desa yang bisa anda coba. Dengan mencoba versi demo, anda akan mengetahui fitur-fitur apa saja yang dibutuhkan oleh pemerintah desa anda. Untuk mencoba demo gratisnya silahkan klik tombol di bawah ini.

Selain itu, Anda bisa coba ketik kata kunci sistem informasi desa berbasis web pada Google. Akan langsung ada situs yang bisa langsung dimasuki dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Apabila merasa situs itu bermanfaat atau berguna bisa langsung digunakan. Sebaliknya apabila merasa tidak ada gunanya bisa memilih situs yang lain.

5. Memanfaatkan Layanan

Pastikan untuk selalu memanfaatkan berbagai jenis layanan yang ada di dalam situs. Layanan tersebut terdiri dari layanan untuk memberikan informasi secara langsung pada penduduk atau warga sekitar.

Selain itu juga ada layanan yang berhubungan dengan database sehingga bisa dibuat semacam kumpulan data yang berkualitas. Jadi apabila dibutuhkan bisa langsung diakses secara langsung di sana.

Pemanfaatan layanan ini harus dimaksimalkan sehingga tidak akan menganggur begitu saja. Apalagi biasanya sistem informasi yang dikelola oleh swasta ini memiliki biaya yang tidak sedikit.

Penutup

Dengan menggunakan contoh sistem informasi desa berbasis web, pengelolaan data pada desa bisa berjalan dengan baik. Bahkan bisa dengan mudah memberikan informasi secara akurat kepada masyarakat secara menyeluruh. Coba demo website dan simdes di DesaGo.id sekarang?